5 Hal Ini Sering Terjadi pada Pengidap Philophobia Saat Naksir Orang
Pelangi Casino - Buat orang kebanyakan, cinta adalah sumber kebahagiaan. Bagi pengidap philophobia, cinta adalah hal kecil yang mampu membuat hidupnya hancur berantakan.
Buat kamu yang masih gamang dengan istilah yang barusan, philophobia adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki rasa takut berlebihan pada segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta. Apalagi kalau bukan mencintai dan dicintai.
Penyebab dari philophobia sendiri cukup banyak. Namun trauma di masa lalu yang sering menjadi penyebab utama orang-orang menderita phobia yang satu ini. Mulai dari kekerasan yang dilakukan oleh pasangan hingga masa kecil mereka yang dihabiskan untuk menyaksikan bagaimana orangtua mereka bertengkar dan saling berteriak satu sama lain.
Philophobia cenderung akan melakukan hal apa pun untuk menghindari dirinya terlibat dari segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta. Jadi, tidak heran jika mereka yang mengidap phobia cinta ini lebih tertutup dan menjaga jarak pada orang-orang di sekitarnya.
Bukan berarti seorang philophobia tidak pernah tertarik untuk menjalin sebuah hubungan, lho. Mereka tertarik untuk membuat kisah cinta mereka sendiri dengan orang yang menurut mereka tepat. Namun, dilansir dari berbagai sumber, hal-hal berikut ini sering mereka rasakan setiap kali naksir seseorang.
1. Galau tingkat dewa
Naksir seseorang adalah tahap paling gila setelah pedekate dari sebuah kisah cinta. Semua hal aneh bin ajaib yang nggak pernah terjadi dalam hidup kamu pastinya terjadi dalam tahapan ini. Mulai dari gak bisa berhenti mikirin dia sampai deg-deg ser pas temen kamu nyebut nama cemewew kamu.
Pun begitu yang dirasakan oleh mereka yang mengidap philophobia. Mereka ingin mengungkapkan rasa suka mereka pada gebetannya tapi di sisi lain mereka tidak ingin dicintai. Apalagi mencintai. Mereka ingin merasakan seperti apa sih rasanya pacaran. Mereka juga gak ingin merasakan kembali luka lama yang tertoreh di hati mereka karena mereka sadar kalau butuh waktu yang gak sedikit buat nyembuhin hati yang patah.
2. Menjaga jarak dua kali lipat dari biasanya
Semua orang pasti suka dengan yang namanya main aman. Begitu juga dengan para pengidap philophobia. Mereka pun memutuskan untuk seminimal mungkin berkomunikasi dengan orang yang disukainya. Kalau bisa pindah planet, mereka akan melakukannya dengan senang hati.
Dengan melakukan aksi semacam ini, mereka yakin bahwa perasaan suka yang sedang melanda mereka akan segera menghilang. Rasa suka datang saat dua insan bertemu setiap hari dengan intensitas yang sering dan memberikan kesan yang mendalam. Jadi, rasa suka itu akan menghilang dengan sendirinya saat salah satu dari mereka menarik diri. Kurang lebih begitu yang pengidap philophobia pikirkan.
3. Panik saat bertemu dengan si dia
Seahli apa pun mereka dalam menghindari sesuatu atau seseorang, yang namanya papasan di tempat umum tidak pernah bisa mereka hindari. Meski pun mereka merasa tidak nyaman, panik, keringat dingin mulai bercucuran dan memohon agar tanah yang dipijakinya mau berbaik hati untuk menelannya bulat-bulat, mereka tetap bertingkah seperti diri mereka sendiri. Sopan, agak kaku, agak judes, dan tidak suka berbasa-basi.
4. Mulai menarik diri dari segala sesuatu yang bersangkutan dengan dia
Mereka memutuskan untuk meninggalkan segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dia. Mulai dari berhenti nongkrong dengan teman-teman yang juga teman sepermainan si dia hingga memutuskan untuk pindah kelas atau pindah tempat kerja.
Ya, terbilang cukup lebay, tapi itulah yang terjadi. Mereka tidak ingin ada orang lain tahu soal perasaan tidak biasa yang sedang melanda diri mereka. Padahal pengidap philophobia ini cenderung tertutup mengenai kehidupan pribadinya dan terkenal sangat kaku.
5. Menyesal, puas, dan lega di waktu yang bersamaan
Setelah memutuskan untuk mengubur dalam-dalam rasa suka mereka terhadap seseorang, mereka akan merasakan penyesalan yang teramat dalam. Bagaimana kalau selama ini dia juga memiliki perasaan yang sama dengan mereka? Bagaimana jika selama ini dia adalah orang yang selama ini mereka cari?
Sementara itu, mereka juga tidak bisa mengabaikan kepuasan yang hakiki yang membuat mereka mampu bernapas dengan lega seperti sedia kala. Mereka terbebas dari semua rasa sakit yang pernah mereka rasakan di masa lalu. Mereka pun tidak harus menjerumuskan diri mereka ke dalam sebuah hubungan rumit yang akan berakhir pada sebuah perpisahan yang menyakitkan.
Jika hal-hal di atas terjadi pada kamu atau orang-orang terdekat kamu, ada baiknya kamu datang dan berkonsultasi pada psikolog. Kamu juga bisa melakukan pencegahan dini dengan cara mulai memaafkan dan mencintai diri kamu sendiri.
Buat kamu yang masih gamang dengan istilah yang barusan, philophobia adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki rasa takut berlebihan pada segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta. Apalagi kalau bukan mencintai dan dicintai.
Penyebab dari philophobia sendiri cukup banyak. Namun trauma di masa lalu yang sering menjadi penyebab utama orang-orang menderita phobia yang satu ini. Mulai dari kekerasan yang dilakukan oleh pasangan hingga masa kecil mereka yang dihabiskan untuk menyaksikan bagaimana orangtua mereka bertengkar dan saling berteriak satu sama lain.
Philophobia cenderung akan melakukan hal apa pun untuk menghindari dirinya terlibat dari segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta. Jadi, tidak heran jika mereka yang mengidap phobia cinta ini lebih tertutup dan menjaga jarak pada orang-orang di sekitarnya.
Bukan berarti seorang philophobia tidak pernah tertarik untuk menjalin sebuah hubungan, lho. Mereka tertarik untuk membuat kisah cinta mereka sendiri dengan orang yang menurut mereka tepat. Namun, dilansir dari berbagai sumber, hal-hal berikut ini sering mereka rasakan setiap kali naksir seseorang.
1. Galau tingkat dewa
Naksir seseorang adalah tahap paling gila setelah pedekate dari sebuah kisah cinta. Semua hal aneh bin ajaib yang nggak pernah terjadi dalam hidup kamu pastinya terjadi dalam tahapan ini. Mulai dari gak bisa berhenti mikirin dia sampai deg-deg ser pas temen kamu nyebut nama cemewew kamu.
Pun begitu yang dirasakan oleh mereka yang mengidap philophobia. Mereka ingin mengungkapkan rasa suka mereka pada gebetannya tapi di sisi lain mereka tidak ingin dicintai. Apalagi mencintai. Mereka ingin merasakan seperti apa sih rasanya pacaran. Mereka juga gak ingin merasakan kembali luka lama yang tertoreh di hati mereka karena mereka sadar kalau butuh waktu yang gak sedikit buat nyembuhin hati yang patah.
2. Menjaga jarak dua kali lipat dari biasanya
Semua orang pasti suka dengan yang namanya main aman. Begitu juga dengan para pengidap philophobia. Mereka pun memutuskan untuk seminimal mungkin berkomunikasi dengan orang yang disukainya. Kalau bisa pindah planet, mereka akan melakukannya dengan senang hati.
Dengan melakukan aksi semacam ini, mereka yakin bahwa perasaan suka yang sedang melanda mereka akan segera menghilang. Rasa suka datang saat dua insan bertemu setiap hari dengan intensitas yang sering dan memberikan kesan yang mendalam. Jadi, rasa suka itu akan menghilang dengan sendirinya saat salah satu dari mereka menarik diri. Kurang lebih begitu yang pengidap philophobia pikirkan.
3. Panik saat bertemu dengan si dia
Seahli apa pun mereka dalam menghindari sesuatu atau seseorang, yang namanya papasan di tempat umum tidak pernah bisa mereka hindari. Meski pun mereka merasa tidak nyaman, panik, keringat dingin mulai bercucuran dan memohon agar tanah yang dipijakinya mau berbaik hati untuk menelannya bulat-bulat, mereka tetap bertingkah seperti diri mereka sendiri. Sopan, agak kaku, agak judes, dan tidak suka berbasa-basi.
4. Mulai menarik diri dari segala sesuatu yang bersangkutan dengan dia
Mereka memutuskan untuk meninggalkan segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dia. Mulai dari berhenti nongkrong dengan teman-teman yang juga teman sepermainan si dia hingga memutuskan untuk pindah kelas atau pindah tempat kerja.
Ya, terbilang cukup lebay, tapi itulah yang terjadi. Mereka tidak ingin ada orang lain tahu soal perasaan tidak biasa yang sedang melanda diri mereka. Padahal pengidap philophobia ini cenderung tertutup mengenai kehidupan pribadinya dan terkenal sangat kaku.
5. Menyesal, puas, dan lega di waktu yang bersamaan
Setelah memutuskan untuk mengubur dalam-dalam rasa suka mereka terhadap seseorang, mereka akan merasakan penyesalan yang teramat dalam. Bagaimana kalau selama ini dia juga memiliki perasaan yang sama dengan mereka? Bagaimana jika selama ini dia adalah orang yang selama ini mereka cari?
Sementara itu, mereka juga tidak bisa mengabaikan kepuasan yang hakiki yang membuat mereka mampu bernapas dengan lega seperti sedia kala. Mereka terbebas dari semua rasa sakit yang pernah mereka rasakan di masa lalu. Mereka pun tidak harus menjerumuskan diri mereka ke dalam sebuah hubungan rumit yang akan berakhir pada sebuah perpisahan yang menyakitkan.
Jika hal-hal di atas terjadi pada kamu atau orang-orang terdekat kamu, ada baiknya kamu datang dan berkonsultasi pada psikolog. Kamu juga bisa melakukan pencegahan dini dengan cara mulai memaafkan dan mencintai diri kamu sendiri.
No comments