10 Kebiasaan yang Gak Boleh Dilakukan di Jepang, Dianggap Tak Beretika
Pelangi Casino - Perbedaan budaya jadi salah satu kendala yang biasa dihadapi saat pertama kali datang ke Jepang. Indonesia dan Jepang memang masih sama-sama berada di lingkup Asia. Namun, budaya keduanya cukup kontras. Hal yang biasa dan dianggap lumrah ketika kita lakukan di Indonesia belum tentu dianggap sopan di Jepang. Wah, apa saja ya?
1. Jangan meletakkan sumpit secara vertikal
Ketika di tengah makan ingin meletakkan sumpit, jangan tancapkan sumpit secara vertikal di atas mangkuk nasi atau kamu bakal dianggap kasar. Hal ini menyimbolkan atau mirip dengan apa yang mereka lakukan saat upacara pemakaman seseorang. Jika ingin berhenti makan sejenak, baiknya letakkan sumpit di tatakannya di samping mangkuk.
2. Jangan memakai sepatu di dalam ruangan
Orang Jepang memang terkenal suka kebersihan. Sehingga ketika kamu berkunjung ke rumah seseorang, sepatu harus langsung dilepas begitu melewati pintu masuk dan menggantinya dengan sandal khusus rumah.
Hal ini juga berlaku di beberapa tempat umum di Jepang, seperti sekolah, kuil, rumah sakit, hingga restoran. Biasanya mereka akan memasang tanda jika pengunjung diharuskan berganti alas kaki. Beberapa di antaranya juga memiliki sandal khusus untuk masuk ke toilet, jadi taatilah peraturan tersebut meski rasanya asing.
3. Disiplinlah saat mengantre
Jepang dan warganya sangat terorganisir. Jangan kaget kalau melihat antrean dan barisan yang rapi hampir di seluruh tempat umum, seperti di stasiun kereta, halte bus, hingga di depan eskalator. Jangan sekali-kali memotong antrean alias berebut ketika masuk ke dalam kereta atau bus. Begitu kendaraan sampai, maka tunggu hingga penumpang turun sebelum bergantian masuk.
4. Buang ingus di depan umum is a big no!
Kamu bakal dianggap sangat tidak sopan kalau ketahuan buang ingus di tempat umum, meski suasananya sedang tak begitu ramai. Coba cari toilet terdekat atau menepi ke tempat yang tidak ada orang. Biasanya orang Jepang memakai masker saat flu karena tak ingin tertular virus, terutama saat musim dingin.
5. Jangan memberi tip pada pelayan
Di Indonesia, kita kerap memberikan tip kepada pelayan sebagai bentuk penghargaan atas servisnya yang baik. Namun di Jepang, hal tersebut justru dianggap sebagai penghinaan. Kalau kamu meninggalkan tip di atas meja sekali pun, pelayan akan mengejarmu dan mengira kamu lupa mengambil kembalian.
Saat naik taksi, biasanya para sopir akan menolak kalau pembayaran dibulatkan. Sebisa mungkin mereka akan mencari kembalian sesuai dengan tagihan yang dibebankan.
6. Jangan menelepon di dalam transportasi umum
Ketika berpergian dengan transportasi umum seperti kereta atau subway, banyak orang sibuk menggunakan ponsel mereka secara diam-diam. Hanya sebatas untuk mengirim teks, mendengarkan musik, menonton video, atau membaca buku online.
Kamu bakal sangat jarang melihat ada orang Jepang ngobrol di telepon saat berada di tempat umum atau dalam kendaraan. Hal tersebut dianggap bisa menganggu ketenangan orang lain.
7. Menunjuk sesuatu dianggap tak sopan
Menunjuk sesuatu dengan jari tangan dianggap sebagai gesture yang cukup kasar. Mereka bahkan cenderung menyentuh hidung dengan telunjuk, untuk mereferensikan diri dibanding menunjuk bagian lain. Hal serupa juga berlaku saat perbincangan di tengah makan. Jadi, hindari menunjuk sesuatu dengan jari, apalagi menggunakan sumpit.
8. Hindari menerima atau memberikan sesuatu dengan satu tangan
Warga Jepang selalu menggunakan dua tangan untuk menerima atau memberi sesuatu. Sekali pun benda kecil seperti kartu nama, barang belanjaan, hingga uang tunai. Oleh sebab itu, saat kita membeli sesuatu di coffee shop, orang cenderung meletakkan uang tunai di nampan kecil di sebelah kasir, dibanding memberikannya langsung kepada petugas.
9. Jangan mengisi gelasmu sendiri saat minum
Etika saat bersosialisasi di Jepang masih dijunjung tinggi, termasuk ketika minum bersama teman-teman atau keluarga. Mengisi gelas satu sama lain sudah jadi pattern yang gak bisa sembarang dilanggar.
Ketika minuman di gelasmu habis, jangan menuang minuman untuk dirimu sendiri, biarkan temanmu mengisinya. Hal serupa juga berlaku untuk orang lain, kamu harus mengisi gelas orang lain saat mengetahui gelasnya kosong.
10. Jangan menuang langsung kecap asin
Saat makan sushi, ada orang yang lebih suka menuang kecap asin langsung ke atas sashimi atau nasi. Tapi di Jepang, kamu harus membuang kebiasaan ini, karena perbedaan etika makan. Mereka cenderung menuang kecap asin ke dalam cawan kecil, lalu mencelupkan makanan yang akan disantap.
Nah, sebelum pelesir ke Negeri Sakura, sebaiknya kamu kamu pahami hal-hal di atas dulu ya.
No comments